"KAMPUNG HAJI INDONESIA DI MAKKAH"

Kategori : , Ditulis pada : 16 September 2025, 10:20:23
 
Pemerintah Indonesia tengah merancang pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk upaya peningkatan pelayanan bagi jemaah haji asal Indonesia yang jumlahnya salah satu yang terbesar di dunia.
 
Tujuan utama pendirian kampung haji ini untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah, terutama yang sudah lanjut usia atau difabel, dengan menyediakan fasilitas yang terpusat dan dekat dengan Masjidil Haram.
  • Fasilitas yang direncanakan:
    • Penginapan/akomodasi
    • Layanan dan fasilitas kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit mini
    • Kantor layanan dan perlindungan jemaah
    • Pusat kuliner Halal dan UMKM Indonesia
    • Pusat logistik dan transportasi
    • Pusat informasi
  • Status dan lokasi:
    • Gagasan ini pertama kali diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada pertengahan 2025 sebagai komitmen untuk memberikan pelayanan prima bagi jemaah.
    • Pemerintah Arab Saudi telah menyetujui prinsip pembangunan ini.
    • Indonesia akan mengajukan penawaran resmi untuk proyek ini pada akhir Oktober 2025.
    • Beberapa lokasi strategis di Mekkah, termasuk yang berjarak hanya 400 meter atau bahkan menempel dengan Masjidil Haram, telah ditawarkan oleh otoritas Arab Saudi.

Lebih dari sekadar akomodasi, Kampung Haji diharapkan dapat menjadi "pusat ekosistem" yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan diplomasi Indonesia di Tanah Suci. Proyek ini juga dianggap sebagai bentuk reformasi dalam layanan ibadah haji, dengan harapan dapat menekan biaya perjalanan dan memberikan pelayanan yang lebih efisien dan modern. 

 

Presiden Republik Indonesia menugaskan Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, untuk melakukan kunjungan kerja ke Jeddah dan Mekkah, Arab Saudi.

Kunjungan ini bertujuan mengawal langsung proses lanjutan rencana pembangunan Kampung Haji, yang diharapkan akan menjadi pusat layanan dan akomodasi bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Tanah Suci.

Menurut CEO Danantara, Rosan Roeslani, lewat Kampung Haji ini, ke depannya, masyarakat akan mendapatkan manfaat nyata berupa fasilitas penginapan yang baik dan nyaman di Mekkah. Kampung Haji juga dapat dikembangkan menjadi pusat layanan terpadu untuk kebutuhan ibadah, klinik kesehatan, serta ruang pembinaan manasik di lokasi yang strategis.

“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi bagi jutaan jamaah haji dan umrah Indonesia setiap tahunnya,” kata Rosan dalam keterangan resminya, yang diterima redaksi pada Kamis (14/8/2025).

Rosan menyebut, kunjungan ini juga menandai pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia mengambil inisiatif terukur untuk memiliki fasilitas resmi dan permanen di Mekkah guna mendukung pelayanan jamaah.

“Kunjungan ini merupakan amanah dari Bapak Presiden untuk memastikan bahwa rencana pembangunan Kampung Haji di Mekkah dapat berjalan sesuai harapan dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Insyaallah, kami akan mengawal proses ini dari tahap awal hingga terwujud, sehingga seluruh jemaah Indonesia memiliki fasilitas yang representatif dan layak selama menjalankan ibadah,” jelasnya.

Dalam kunjungan ini, Rosan akan meninjau lebih dari 10 opsi lahan dan 3 proyek besar yang ada di Mekkah. Lokasi-lokasi ini menjadi kandidat potensial untuk pembangunan Kampung Haji, yang dirancang mencakup fasilitas akomodasi, pusat layanan jamaah, klinik kesehatan, serta ruang pertemuan untuk pembinaan ibadah.

Selain itu, CEO Danantara juga mengadakan pertemuan dengan otoritas Kerajaan Saudi Arabia, termasuk Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC) yang berwenang dalam perencanaan, pengembangan dan perbaikan fasilitas pelayanan di Mekkah dan Tanah Suci. Disamping itu, bersama Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Rosan juga mengadakan pertemuan dengan Kementrian Haji dan Umrah serta Kementrian Investasi Saudi Arabia.

“Kami tidak hanya fokus pada jarak ke Masjidil Haram, tetapi juga memperhatikan aspek kenyamanan, keamanan, dan kelayakan fasilitas bagi jamaah. Target kami adalah memastikan semua unsur terpenuhi, mulai dari aspek teknis, legalitas, hingga keberlanjutan pengelolaan,” ujarnya.

Rosan menambahkan, Pemerintah Saudi baru-baru ini mengumumkan kebijakan yang membuka peluang bagi entitas asing, termasuk lembaga atau perusahaan, untuk memiliki properti di Mekkah. Aturan baru tersebut akan melahirkan beberapa ketentuan lanjutan yang diharapkan akan dikeluarkan dalam waktu dekat, sehingga memungkinkan Indonesia memiliki aset strategis di Tanah Suci secara legal dan aman.

“Kami akan bergerak cepat menyelesaikan tahapan dan mengikuti proses yang disyaratkan oleh otoritas setempat. Kami ingin memastikan Indonesia menjadi salah satu pihak pertama yang memanfaatkan peluang ini,” jelas Rosan.

Sebagaimana diketahui, proyek Kampung Haji merupakan bagian dari inisiatif besar pemerintah untuk memperkuat pelayanan jamaah haji dan umrah, sekaligus mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Saudi. Selain fungsi utama sebagai pusat akomodasi, Kampung Haji juga diharapkan menjadi simbol kehadiran Indonesia di Mekkah, mencerminkan komitmen negara terhadap kenyamanan dan keamanan warganya saat beribadah.

“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang menghadirkan rasa aman dan bangga bagi para jamaah kita. Kami ingin setiap jamaah yang datang ke Tanah Suci merasakan dukungan penuh dari negara, bahkan jauh dari tanah air,” ujar Rosan.

 

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id